Pencak Silat Merupakan Beladiri tradisional yang berasal dari akar budaya Melayu, dan bisa ditemukan hampir di seluruh wilayah indonesia. Setiap Daerah memiliki kekhasan ciri geraknya sendiri sendiri.
Tehnik dalam Beladiri Pencak Silat sanagat amat beragam. terkadang antar aliran atau pun perguruan berbeda anatara satu sama lain.
Secara umum, Tehnik dalam Pencak silat meliputi Pukulan, Tendangan, Kuncian, Tangkisan, Sapuan, Bantingan, dan Hindaran. Setiap teknik masih dipecah menjadi beberapa jenis, misalnya pukulan dibagi menjadi Pukulan telapak tangan, Pukulan Punggung tangan, cakaran, Colokan, dan lain lain. biasanya Setiap perguruan memiliki nama teknik yang berbeda beda.Selain itu di Pencak Silat juga diajarkan tehnik beladiri menggunakan senjata tradisional seperti
Tri Sula
Golok
Kerambit
Keris
Rencong, Dan masih banyak lagiDi dalam Pencak Silat terdapat suatu ajaran yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain, yaitu :
1. Mental Spiritual
2. Seni Budaya
3. Beladiri
4. Olah raga
Saat ini Pencak silat telah termasuk Olah raga yang di pertandingan dalam lingkup nasioanal hingga International. Seragam latian Pencak silat sangatamat beragam, sesuai perguruanya. seragam standart IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) adalah hitam. tingkat dalam pencak silat kebanyakan sama dengan beladiri beladiri pada umumnya yaitu berada pada warna sabuk, tetapi ada juga yang menggunakan warna strip bet baju, ataupun atribut lainya. seorang yang telah menggeluti dunia Pencak Silat disebut PESILAT, dan pesilat yang telah dinobatkan tuntas dari perguruanya atau telah dianggap sebagai Warga dalam biasanya disebut sebagai PENDEKAR.
Organisasi yang mendukung dan menaungi Pencak Silat di indonesia adalah IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). IPSI berperan sebagai Penyusun pembakuan istilah dan aturan pertandingan pencak silat secara resmi di indonesia.
Pencak Silat sekarang telah di akaui menjadi milik dunia, terbukti dengan beberapa banyaknya perguruan pencak silat di dalam dan di luar negeri dengan pengikut yang bisa dikatakan cukup banyak. Organisasi pencak silat yang menangungi persilatan dunia adalah PERSILAT (Persekutuan Silat antara Bangsa).
10 Perguruan Pelopor pendiri ipsi antara lain :
1. Tapak Suci
2. Phasadja Mataram
3. Perpi Harimurti
4. Persaudaraan Setia Hati Terate
5. Perisai Diri
6. Perisai Putih
7. Persaudaraan Setia Hati
8. KPS Nusantara
9. Putra Betawi
10. PPSI
Istilah pencak silat sendiri sebenarnya belum dikenal sejak dulu, ada beragam istilah istilah untuk beladiri di setiap daerah seperti Pencak, Mancak, Akmencak, Silat, Silek, Maempok, Mpaa sila dan sebagai. Istilah pencak silat baru dipakai sejak IPSI berdiri yaitu tepatnya pada, 18 Mei 1948 di Surakarta, Jawa Tengah, maka dicetuskan nama pencak silat sebagai istilah Resmi untuk beladiri yang berasal dari indonesia ini.
Dalam Perkembangannya, Pencak Silat banyak dipengaruhi oleh beladiri asing, seperi Wushu(Cina), ataupun Karate(Jepang). hal ini menjadikan Pencak Silat semakin kaya akan Teknik.
SEJARAH PENCAK SILAT
Nenek moyang bangsa Indonesia telah memiliki cara pembelaan diri yang ditujukan untuk melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan alam.Mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang. Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.
Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela diri dan dapat menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan.Peneliti silat Donald F. Draeger berpendapat bahwa bukti adanya seni bela diri bisa dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pada pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda-kuda silat di candi Prambanan dan Borobudur. Dalam bukunya, Draeger menuliskan bahwa senjata dan seni beladiri silat adalah tak terpisahkan, bukan hanya dalam olah tubuh saja, melainkan juga pada hubungan spiritual yang terkait erat dengan kebudayaan Indonesia. Sementara itu Sheikh Shamsuddin (2005) berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara lainnya.
Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam berbagai nama.Di semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan nama alirannya yaitu gayong dan cekak.Di Thailand, pencak silat dikenal dengan nama bersilat, dan di Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat.Dari namanya, dapat diketahui bahwa istilah "silat" paling banyak menyebar luas, sehingga diduga bahwa bela diri ini menyebar dari Sumatera ke berbagai kawasan di rantau Asia Tenggara.
Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke murid, sehingga catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain. Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke-11.Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara. Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet. Setiap daerah umumnya memiliki tokoh persilatan (pendekar) yang dibanggakan, misalnya Prabu Siliwangi sebagai tokoh pencak silat Sunda Pajajaran, Hang Tuah panglima Malaka, Gajah Mada mahapatih Majapahit dan Si Pitung dari Betawi.
Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual.Dalam budaya beberapa suku bangsa di Indonesia, pencak silat merupakan bagian tak terpisahkan dalam upacara adatnya. Misalnya kesenian tari Randai yang tak lain adalah gerakan silek Minangkabau kerap ditampilkan dalam berbagai perhelatan dan acara adat Minangkabau. Dalam prosesi pernikahan adat Betawi terdapat tradisi "palang pintu", yaitu peragaan silat Betawi yang dikemas dalam sebuah sandiwara kecil. Acara ini biasanya digelar sebelum akad nikah, yaitu sebuah drama kecil yang menceritakan rombongan pengantin pria dalam perjalanannya menuju rumah pengantin wanita dihadang oleh jawara (pendekar) kampung setempat yang dikisahkan juga menaruh hati kepada pengantin wanita. Maka terjadilah pertarungan silat di tengah jalan antara jawara-jawara penghadang dengan pendekar-pendekar pengiring pengantin pria yang tentu saja dimenangkan oleh para pengawal pengantin pria.
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing.Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.
Silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas,yaitu para penduduk daerah pesisir pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain-lainnya yang juga mengembangkan beladiri ini.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia.
Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI.Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat.
Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.
*Sumber Sejarah by Wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar